BKSDA: Diduga Kawasan Jelajah Terganggu, Harimau Masuk Pemukiman Warga

Kepala BKSDA Wilayah II Pematangsiantar Seno Pramudito, ada dugaan homering yaitu daerah kawasan jelajah harimau terganggu. Karena itu, tidak menutup kemungkinan adanya deforestasi hingga memaksanya masuk ke lahan yang bukan kawasannya.

SIMALUNGUN, harianpijar.com – Harimau sumatera jantan ditemukan masuk hutan milik perusahaan Toba Pulp Lestari. Lain itu, harimau tersebut saat ini telah dirawat dan diobati pertama di Taman Hewan Siantar, Jumat 5 Mei 2017 kemarin malam.

Menurut Kepala BKSDA Wilayah II Pematangsiantar Seno Pramudito, ada dugaan homering yaitu daerah kawasan jelajah harimau terganggu. Karena itu, tidak menutup kemungkinan adanya deforestasi hingga memaksanya masuk ke lahan yang bukan kawasannya.

Lebih lanjut, dijelaskan Seno Pramudito, harimau sumatera tersebut menghadapi dua jenis ancaman untuk dapat bertahan hidup, pertama yakni kehilangan habitat karena tingginya deforestasi. Selanjutnya, kedua, harimau terancam perdagangan ilegal, bagian-bagian tubuhnya diperjualbelikan dengan harga tinggi di pasar gelap untuk obat-obatan tradisional, perhiasan, jimat dan dekorasi.

Baca juga:   Tidak Miliki Izin, BKSDA Ambil Alih 17 Ekor Satwa Di Taman Satwa Kota Bengkulu

“Ya bisa jadi ada dugaan seperti itu (pembalakan hutan-red). Pembalakan hutan bisa jadi penyebab harimau keluar dari zona homeringnya,” jelas Seno Pramudito.

Selanjutnya, Seno Pramudito juga mengatakan, penyebab lain harimau sumatera yang diperkirakan berusia tujuh tahun ini liar dan bisa membahayakan warga Dolok Panribuan. “Faktornya lainnya bisa si harimau ini sedang mencari mangsa sebagai makanan atau mencari pasangan. Apalagi ini harimau jantan, harimau jantan homering atau daerah kekuasaan jelajahnya lebih luas dibanding betina,” kata Seno Pramudito.

Baca juga:   Kabupaten Simalungun dan Batu Bara Sumut Lakukan Penandatangan Tapal Batas

Sementara, dikatakan Seno Pramudito, kedepan BKSDA akan terus memantau perkembangam harimau di hutan Simalungun ini. Tidak menutup kemungkinan masih ada harimau lainnya, mengingat harimau masuk kategori hewan berkelompok.

“Kita akan terus memantau kawasan hutan ini. Kepada warga harapan kita bisa segera melapor dan memberitahukan pihak kita. Ini kan hewan yang termasuk dilindungi. Tahun ini pertama ditemukan di Simalungun” kata Seno Pramudito.

Sedangkan, harimau yang ditemukan sudah diobati tahap pertama dan rencananya akan dibawa ke penangkaran ke kawan Suaka Marga Satwa Barumun di Padanglawas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini