JAKARTA, harianpijar.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengingatkan agar tempat ibadah tidak dijadikan tempat berpolitik praktis. Lain itu, hal ini berlaku bukan hanya untuk masjid.
Menurut Said Aqil Siroj, semua tempat ibadah dilarang untuk dijadikan tempat berkampanye. Tidak hanya masjid namun semua tempat ibadah.
“Di tempat-tempat ibadah, masjid, gereja, wihara, kelenteng, seharusnya tidak boleh untuk kampanye,” kata Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin, 10 April 2017 kemarin.
Lebih lanjut, dijelaskan Said Aqil Siroj, dalam kesempatan ini dirinya mengingatkan agar agama tidak dijadikan sebagai alat politik. Namun, dalam prinsipnya, berpolitik untuk beragama adalah hal yang benar.
Karena itu, menurut Said Aqil Siroj, jika beragama ditujukan untuk berpolitik malah akan menjadi masalah. Lain itu, ibadah tidak akan ada artinya jika diawali dengan niat-niat yang tidak baik dan suci.
“Berangkat salat Jumat niatnya untuk politik, ibadah yang tujuannya bukan untuk ibadah tapi untuk berpolitik itu zero (nol-red),” jelas Said Aqil Siroj.
Sementara, juga dikatakan Said Aqil Siroj, dirinya juga mengingatkan jika agama dipolitisasi hal ini bakal sangat berbahaya. Untuk itu, dirinya mengajak seluruh warga, tidak hanya di DKI Jakarta, untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mari kita dewasa berpikir matang. Utamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Pintu gerbang negara kita Islam Nusantara,” tandas Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.