Kornas Foka IMM: Zainuddin Arsyad Hanya Kritisi Pemerintah dan Tidak Berniat Makar

Azrul Tanjung, konteks yang dibahas itu adalah upaya-upaya bagaimana memperbaiki pemerintah, mungkin ada bahasa-bahasanya yang agak keras, 'Apakah pemerintah ini, bisa dipertahankan', pemerintah ini bisa dipertahankan itu kan ada mekanisme dan mekanismenya panjang, tidak sesederhana yang dituduhkan kepada mereka.

JAKARTA, harianpijar.com – Koordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Foka IMM), Azrul Tanjung, membantah pemufakatan makar yang dituduhkan kepada rekannya, Zainuddin Arsyad.

Lain itu, Azrul Tanjung mengatakan bahwa Zainuddin Arsyad selama ini hanya mengkritisi pemerintah dan tidak memiliki niat makar.

“Konteks yang dibahas itu adalah upaya-upaya bagaimana memperbaiki pemerintah, mungkin ada bahasa-bahasanya yang agak keras, ‘Apakah pemerintah ini, bisa dipertahankan’, pemerintah ini bisa dipertahankan itu kan ada mekanisme dan mekanismenya panjang, tidak sesederhana yang dituduhkan kepada mereka,” kata Azrul Tanjung, di Mapolda Metro Jaya, Selasa 4 April 2017.

Lebih lanjut, ditegaskan Azrul Tanjung, upaya melengserkan pemerintahan yang sah tidak bisa dilakukan hanya dengan menduduki Gedung MPR/DPR RI. Namun, menurutnya aksi yang akan dilakukan Zainuddin Arsyad di DPR adalah penyampaian aspirasi biasa.

“Kalau saya tidak mempersoalkan orang menduduki DPR/MPR, enggak (makar) lah, malah ketua MPR mempersilakan,” tegas Azrul Tanjung.

Selain itu, juga dijelaskan Azrul Tanjung, dirinya mengaku tidak tahu apakah ada hubungan antara Zainuddin Arsyad dengan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath. Namun dirinya mengakui ada sejumlah pertemuan atau acara diskusi yang dihadiri Zainuddin Arsyad dan temanya mengkritisi kebijakan pemerintah.

Baca juga:   Terkait Dugaan Makar Sekjen FUI Cs, Ada Pembicaraan Untuk Melengserkan Pemerintahan

“Zainuddin, dia mantan presiden mahasiswa dan juga presiden BEM se-Asia Pasifik, tentu menjadi figur sentral. Itu normal, wajarlah,” jelas Azrul Tanjung.

Selanjutnya, dikatakan Azrul Tanjung, dirinya juga tidak percaya pada tuduhan polisi yang menyatakan para tersangka kasus dugaan makar, termasuk Zainuddin Arsyad, merencanakan penggulingan pemerintah dengan pendanaan Rp 3 miliar.

Sedangkan, menurut Azrul Tanjung, niat untuk makar diyakini tidak ada karena dirinya ikut menjadi donatur penyumbang logistik unjuk rasa yang direncanakan Zainuddin Arsyad.

“Saya yakin 100 persen tidak ada yang mendanai, apalagi Rp 3 miliar. Kalau Rp 3 miliar, mereka tidak usah cari-cari saya untuk makan siang. Kalau saya ke kantor mereka nungguin saya tuh, minta nasi bungkus,” kata Azrul Tanjung.

Sementara, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, terduga pelaku pemufakatan makar sudah merencanakan rinci rencana menggulingkan pemerintahan RI yang sah.

Baca juga:   Dianggap Tidak Kooperatif, Polisi Tangkap Firza Husein Untuk Diperiksa Dugaan Makar

Selain itu, dalam pertemuan di Kalibata, Jakarta Selatan, dan Menteng, Jakarta Pusat, disebut para tersangka makar membutuhkan dana Rp 3 miliar untuk menggulingkan pemerintah dan salah satu caranya dengan menduduki gedung MPR/DPR.

Lebih lanjut, ditegaskan, Kombes Pol Argo Yuwono, pelaku sudah merencanakan beberapa jalan untuk masuk, seperti dengan menabrakkan truk ke pagar belakang DPR dan masuk melalui gorong-gorong atau jalan setapak.

Sedangkan, Polisi telah menetapkan lima tersangka kasus dugaan pemufakatan makar. Mereka adalah Zainuddin Arsyad, Irwansyah, Veddrik Nugraha alias Dikho, Marad Fachri Said alias Andre dan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Gatot Saptono alias Muhammad Al Khaththath.

Kelimanya ditangkap menjelang aksi 313 pada Jumat 31 Maret 2017 lalu dan kelimanya disangkakan Pasal 107 KUHP juncto Pasal 110 KUHP tentang Pemufakatan Makar.

Banum, Veddrik dan Marad juga dikenai Pasal 16 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Menurut polisi, Veddrik dan Marad sempat melontarkan perkataan yang menghina etnis tertentu.

SUMBERKompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini