Djarot Hadiri Pengajian Golkar, Panggil dan Salami Ustaz dan Marbot Masjid Yang Diumrahkan

Calon wakil Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat, tahun ini 200 orang akan diumrahkan dan tidak memakai dana APBD. Syaratnya adalah tekun mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamiin yang sejuk, penuh perdamaian dan aktif membangun ukhuah Islamiah.

JAKARTA, harianpijar.com – Partai Golkar kembali menggelar pengajian di Kecamatan Jagakarsa untuk menyasar pemilih muslim dalam memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua 19 April 2017 mendatang. Setelah sebelumnya, mendekati pemilih Islam di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Menurut calon wakil Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat, saat hadir dalan pengajian Partai Golkar itu mengatakan, DKI Jakarta adalah ibu kota negara yang harus membumikan Islam rahmatan lil alamiin. Islam yang toleran dan bukan Islam yang menebar kebencian.

Untuk tujuan inilah, maka kegiatan pengajian menyambung ukhuah Islamiah ini penting dilakukan. Sebagai bagian dalam membumikan Islam yang toleran. Lain itu, Djarot bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuat program untuk memberikan perhatian penuh kepada imam masjid, takmir masjid, marbot masjid, guru ngaji, ustaz dan habib untuk diumrahkan.

“Tahun ini 200 orang akan diumrahkan dan tidak memakai dana APBD. Syaratnya adalah tekun mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamiin yang sejuk, penuh perdamaian dan aktif membangun ukhuah Islamiah,” kata Djarot Saiful Hidayat.

Lebih lanjut, ditegaskan Djarot Saiful Hidayat, pada saat acara tersebut dirinya sempat memanggil dan menyalami ustaz dan marbot di masjid Jagakarsa. Selain itu, pengajian Golkar se-Kecamatan Jagakarsa ini dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I, Nusron Wahid, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun, dan sejumlah tokoh lainnya.

Sementara, acara dimeriahkan sekitar 1000 orang dari kader, relawan Partai Golkar serta masyarakat dari Kecamatan Jagakarsa. Termasuk relawan TPS dan Korkel Golkar se Kecamatan Jagakarsa yang mengikuti pembacaan tahlil dan surah Yasin. Sedangkan, mereka mengenakan pakaian kotak-kotak warna kuning.

Baca juga:   Polda Metro Jaya: Polisi Masih Periksa Saksi Aksi Teror di Kantor DPP Partai Golkar

Selanjutnya, pada acara tersebut Djarot Saiful Hidayat, mengajak umat muslim Jakarta jangan ikut-ikutan orang yang suka menghina orang lain, sebab pada dasarnya Islam itu merangkul, mengajak pada kebaikan dan mengajak pada keselamatan. Bukan mengejek.

“Islam itu melindungi, mengayomi. Bukan menyebarkan kebencian, dendam, dan fitnah. Oleh sebab itulah, harus cepat membangun tali silaturahmi,” tegas Djarot Saiful Hidayat.

Bahkan, pada kesempatan itu Djarot Saiful Hidayat juga mengajak semua masyarakat muslim se-Jagakarsa, memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

“Jangan takut intimidasi dan wujudkan di Jakarta bahwa kebenaran pasti menang dan Islam toleran itu sudah membumi di Jakarta. Bahwa di Ibu Kota Jakarta ini bhinneka tunggal ika benar-benar hidup,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara, menurut Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I, Nusron Wahid mengatakan, penting bagi Partai Golkar untuk terus menggalang kekuatan pemilih Islam yang selama ini takut memberikan pilihan kepada pasangan Ahok-Djarot.

Karenanya, Partai Golkar terus menggelar pengajian, untuk mensosialisasikan bahwa memilih Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta bukanlah hal yang dilarang oleh Islam.

“Apalagi pasangan Ahok-Djarot sudah terbukti kebijakan dan programnya memang untuk rakyat, dan tentu sangat memihak bagi mayoritas rakyat yang tentunya mayoritasnya adalah orang Islam,” kata Nusron Wahid.

Lebih lanjut, ditegaskan Nusron Wahid, dirinya membeberkan bagaimana komitmen Ahok-Djarot membangun masjid raja di Jakarta. Kemudian program umroh bagi para marbot masjid dan ustaz. Belum lagi soal program pendidikan yang sangat menolong masyarakat di Jakarta.

Baca juga:   Djarot: Apa Keinginan GNPF-MUI Untuk Lakukan Rekonsiliasi Dengan Kubu Ahok

“Semua yang dilakukan Ahok-Djarot selama ini sudah menerapkan nilai-nilai dan tindakan yang jauh lebih Islami. Jadi, jangan takut lagi untuk memilih pasangan Ahok-Djarot untuk kembali memimpin DKI Jakarta,” tegas Nusron Wahid.

Sedangkan, Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun mengatakan, tujuan pengajian ini adalah untuk silaturrahmi dan menyambung persaudaraan antara masyarakat se-Kecamatan Jagakarta dengan Djarot Saiful Hidayat menyambung ukhuwah Islamiah.

“Indonesia adalah negara berlandaskan Pancasila. Ideologi yang tidak bisa kita tinggalkan. Enggak boleh ada yang ganti menjadi negara agama,” kata Ikhsan Ingratubun.

Sementara, menurut Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, Partai Golkar tidak bisa lepas dari Islam yang toleran dan sangat sering menggelar pengajian serta kegiatan keagamaan.

“Alhamdulillah ini kedua kalinya Partai Golkar melakukan pengajian di Jakarta Selatan. Kerena Partai Golkar yang tak lepas dari nilai Islam tradisional. Saya selaku Ketua DPR dan Ketua Umum DPP Partai Golkar diundang Pak Nusron Wahid, saya ingin melihat langsung masyarakat di sini,” kata Setya Novanto.

Selanjutnya, Setya Novanto juga kagum pada program Basuki-Djarot yang membuat program umrah untuk para mubalig dan pengurus masjid, ustaz, guru ngaji, dan imam masjid.

“Ini bukti, Pak Djarot bersama Pak Basuki betul-betul punya program nyata yang memuaskan masyarakat di DKI. Jadi tinggal melanjutkan saja program ini dengan cara memilih nomor urut dua pada pilkada putaran kedua,” tandas Ketua Umum Partai Golkar dan juga Ketua DPR RI itu.

SUMBERjpnn.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini