Soal Tenaga Honorer, Pemerintah Sepertinya Tidak Punya Perasaan Lagi

Honorer
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Arief Wibowo, ketika PNS kurang, yang dipekerjakan tenaga honorer dan kontrakā€Ž. (foto: suarapgri.com)

JAKARTA, harianpijar.com – Anggota DPR mempertanyakan alasan pemerintah yang tidak mau mengangkat honorer maupun PTT di atas usia 35 tahun karena kompetensi rendah. Lain itu, menurutnya alasan ini sangat klise dan tidak manusiawi.

Menurut Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Arief Wibowo, sepertinya pemerintah tidak punya perasaan lagi terhadap pekerja honorer dan PTT yang berusia diatas 35 tahun, yang telah memberikan baktinya.

“Pemerintah sepertinya tidak punya perasaan lagi. Ketika PNS kurang, yang dipekerjakan tenaga honorer dan kontrakā€Ž. Kenapa, sih, pemerintah tidak bisa berterima kasih kepada mereka,” kata Arief Wibowo, di Jakarta, Sabtu 25 Maret 2017.

Baca juga:   Puluhan Tahun Terjadi, Tanah Longsor di Dusun IV Saribuasih Simalungun Belum Dapat Perhatian Pemerintah

ā€ŽLebih lanjut, dikatakan Arief Wibowo, bila kompetensi honorer dan PTT rendah, pemerintah memiliki tanggung jawab meningkatkan kualitas SDM.

Sementara, menurut politisi Partai Gerindra, Bambang Riyanto, dirinya juga sependapat dengan penilaian Arief Wibowo. Lain itu, soal membicarakan kepintaran sangat absurd karena guru dipilih oleh orang-orang yang bukan terā€Žpintar di sekolah.

“Coba ditanya siswa sepuluh besar di kelas atau sekolah, apa ada yang cita-citanya jadi guru. Ya nggak ada. Yang pilih guru, siswa-siswa yang rankingnya banyak,” kata Bambang Riyanto.

Baca juga:   Apresiasi Sikap Pemerintah Siap Dikritik, PAN Minta Buzzer yang Lampaui Batas Ditindak

Karena itu, dikatakan Bambang Riyanto, dirinya menilai menyelesaikan masalah honorer dan PTT hanya bergantung hati pemerintah.

“Mereka begitu lulus sudah mengabdi di daerah terpencil, ā€Žtinggal pemerintah yang harusnya menunjukkan iktikad baik. Bagaimana memberikan penghargaan kepada mereka yang sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun itu,” tandas Bambang Riyanto.

SUMBERjpnn.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini