JAKARTA, harianpijar.com – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menyatakan, tidak perlu lagi mengerahkan massa untuk menjadi saksi di TPS pada putaran kedua Pilkada 19 April mendatang. Lantaran, sudah banyak pihak yang jadi saksi yang berasal dari saksi tiap pasangan calon, petugas KPPS, TNI, Polri, dan dari pemerintah.
“Saksinya sudah banyak, Tidak perlu undang warga seluruh Indonesia, apalagi pakai alasan menegakkan Al-Maidah. Ketawa sendiri saya, lucu,” kata Djarot Saiful Hidayat pada acara peresmian Relawan Badja Bhinneka Tunggal Ika di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 18 Maret 2017.
Menurut Djarot Saiful Hidayat, terkait adanya rencana pengerahan massa pada saat hari pencoblosan Pilkada. Rencana itu disebut ‘Tamasya Al Maidah’ yang mengajak orang luar Jakarta untuk menjaga TPS saat berlangsungnya Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
“Kemarin pas di lapangan, saya diberitahu media, ada ‘Tamasya Al-Maidah’, opo meneh iki (Apa lagi ini-red). Seluruh warga diminta datang ke Jakarta untuk mengawal masing-masing TPS, ngapain,” jelas Djarot Saiful Hidayat.
Lebih lanjut, diharapkan Djarot Saiful Hidayat, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada April mendatang bisa berjalan damai, aman, dan lancar. Paling terpenting, tidak ada intimidasi dalam memilih orang nomor satu dan dua di Jakarta.
“Mari sama-sama berdoa ke Allah supaya ada kejernihan hati. Harus ada kekuatan mental dalam tentukan pilihan,” tandas calon wakil gubernur DKI Jakarta itu.