
JAKARTA, harianpijar.com – Iwan (44) salah seorang pendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat, dikeroyok setelah minum-minuman keras dan berbuat onar di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Senin 13 Maret 2017 malam.
Menurut Ketua Bidang Kaderisasi Ormas DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Iwan Supriadi mengatakan, Iwan (44) yang biasa dipanggil Iwan Batak, merupakan pendukung Ahok.
“Iwan ini panggilannya Iwan Batak, dia adalah pengurus Ranting Pospera Jakarta Barat ranting wilayah Tambora, khususnya di Kalianyar itu. Pospera sendiri adalah ormas pendukung pemenangan Ahok-Djarot,” kata Iwan Supriadi saat dikonfirmasi, Rabu 15 Maret 2017.
Lebih lanjut, ditegaskan Iwan Supriadi, pihaknya pun telah mengeluarkan pernyataan sikap yang dikeluarkan DPC Pospera Jakarta Barat. Dalam salah satu pernyataan sikapnya, dirinya menyebut bahwa pengeyorokan tersebut terjadi lantaran banyak tersebar isu SARA.
“Penganiayaan, pengeroyokan serta penyerbuan rumah pendukung Basuki-Djarot, saudara Iwan, merupakan buah dari tersebarnya kebencian SARA akibat maraknya spanduk-spanduk provokasi dan penyebaran kebencian yang merata di seluruh wilayah Jakarta,” tegas Iwan Supriadi.
Selanjutnya, juga menurut Iwan Supriadi, akibat pengeroyokan tersebut, Iwan Batak saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan harus diinfus. “Korban masih dirawat di rumah sakit umum daerah Tarakan, Jakarta Pusat,” kata Iwan Supriyadi.
Selain itu, dijelaskan Iwan Supriadi, dirinya meminta agar polisi mengusut kasus tersebut dan menangkap kedua pelaku yang saat ini masih dalam pencarian. “Agar polisi mengusut tuntas pengeroyokan, penganiayaan berencana,” jelas Iwan Supriadi.
Sementara, menurut Kapolsek Tambora, Muhammad Syafi’i mengatakan, Iwan Batak bersama temannya Kabor dan Gleng meminum-minuman keras jenis vodka dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian, Iwan Batak melintas di depan rumah warga bernama Nena Zaenab (58) dan berteriak “Hidup Ahok”. Namun, suara Iwan Batak yang kencang membuat Zaenab kaget dan sepontan mengucap “Bangsat Loe”.
“Korban (Iwan Batak-red) menimpali dengan ucapan Loe yang bangsat dan didengar pelaku Idam Topan, anak ibu Zaenab,” kata Kapolsek Tambora melaui keterangan tertulis, Rabu 15 Maret 2017.
Selanjutnya, dikatakan Kapolsek Tambora, tidak terima ibunya dihina seperti itu, pria berusia 30 tahun itu pun mengejar Iwan Batak bersama kedua temannya, Rubi Pegy (26) dan Angga (23) yang berada di lokasi, kemudian bersama-sama memukuli Iwan Batak.
“Antara pelaku dan korban sebelumnya saling ejek dengan menyebut korban pemilih kafir dan dibalas loe yang kafir,” kata Kapolsek Tambora.
Namun, perkelahian itu dapat dipisahkan oleh warga. Terlihat para pelaku masih belum puas, sehingga mereka mencari Iwan Batak. Sekitar pukul 23.15 WIB, para pelaku menemukan Iwan dan memukuli Iwan hingga mengalami luka.