JAKARTA, harianpijar.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih mendalami kasus dugaan penyimpangan penggunaan dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS), yang menjerat Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir. Polisi juga menelusuri pengiriman dana dari Bachtiar Nasir ke Turki.
Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, terkait dengan pengiriman dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS) ke Turki, hal ini tentunya akan didalami. Lain itu, informasi yang didapat penyidik soal pengiriman dana ke berbagai pihak dari Bachtiar Nasir penting dalam proses penyidikan.
Lebih lanjut, dikatakan Kombes Pol Martinus Sitompul, data tersebut tidak bisa dipublikasikan guna kepentingan penyidikan. “Kalau informasi yang disampaikan ada transfer lebih dari sekali, pasti ini jadi substansi penyidikan yang akan digali penyidik. Ini masih berproses dan apa yang menjadi materi-materi penyidikan itu menjadi substansi hukum, tidak bisa dipublikasikan,” kata Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 24 Februari 2017.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, polisi menemukan slip transfer uang dari Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS), yang menampung dana aksi 411 dan 212, ke Turki.
Namun, kuasa hukum Bachtiar Nasir, Kapitra Ampera, membantah pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Lain itu, Kapitra Ampera mengakui ada aliran uang dari Yayasan ke Turki, yang ditujukan ke IHH Humanitarian Relief Foundation.
Menurutnya, uang itu dikirim oleh Islahuddin Akbar (IA) pegawai bank yang menjadi tersangka penyelewengan dana yayasan, melalui rekening berbagi, bukan rekening Yayasan Keadilan Untuk Semua.
Selanjutnya, Kapitra Ampera menggarisbawahi transfer ke IHH tersebut dilakukan pada Juni 2016. Kurun itu jauh sebelum digelarnya aksi 411 pada November dan 212 pada Desember.
“Dan GNPF MUI itu baru ada bulan Oktober. Donasi itu baru muncul awal November, untuk pembelaan aksi 4 November dan 212. Dan itu tidak ada hubungan dengan Bachtiar Nasir (BN). Bachtiar Nasir (BN) tidak pernah kirim uang,” kata Kapitra Ampera.
Selanjutnya, ditegaskan Kapitra Ampera, tidak ada hubungan donasi untuk aksi 411 dan 212 dengan uang yang ditransfer ke Turki. Menurutnya, kurunnya berbeda dan sumber dananya tidak sama.