
JAKARTA, harianpijar.com – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengatakan memang tidak memiliki bukti rekaman atau sejenisnya, yang melihat kedatangan Hary Tanoe (HT), ke rumahnya. Tetapi, banyak yang lihat kok, tapi tidak terpikir untuk merekam atau menyimpan bukti-bukti lain.
Menurut Antasari Azhar, dirinya yakin bukti yang dimilikinya saat ini cukup dan Bareskrim Polri akan menindaklanjuti laporannya. “Tergantung keberanian penyidik. Apakah penyidik berani minta keterangan petingginya dulu. Saya positive thinking saja,” kata Antasari Azhar, Kamis, 16 Februari 2017.
Lebih lanjut, ditegaskan Antasari Azhar, dirinya merasa kaget dengan bantahan Hary Tanoe (HT). “Coba dilihat hati nuraninya, pernah enggak dulu ketemu saya,” tegas Antasari Azhar.
Lain itu, juga dijelaskan Antasari Azhar, dirinya menyebut Hary Tanoe (HT) sebagai utusan SBY bukan berarti dia terlibat dengan rekayasa kasus pembunuhan yang menjeratnya. “Hary Tanoe itu sebagian, simpul yang saat itu membawa pesan dari sana (SBY). Ketika tidak direspons oleh saya, mungkin saya lalu dianggap sudah liar dan harus dikurung,” jelas Antasari Azhar.
Menyoal kedatangan Hary Tanoe (HT) kerumahnya, menurut Antasari Azhara, dirinya baru diberi tahu oleh ajudannya ketika Hary Tanoe (HT) sudah berada di dapurnya. “Kalau dia ngasih tahu sebelum masuk rumah, mungkin saya larang masuk karena waktu itu status saya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” kata Antasari Azhar.
Selanjutnya, Antasari Azhar juga menjelaskan, Hary Tanoe (HT), saat itu memang tidak membawa bukti bahwa dia utusan Cikeas. Tetapi, dirinya meyakini hal itu karena pesan yang dibawa erat kaitannya dengan keluarga Cikeas.
“Bagaimana pula orang datang bawa bukti. Saya kan bukan kantor pemerintah. Itu pribadi, saya pun tidak mengundang,” tandas Antasari Azhar.