Polisi Pastikan Kasus Pemukulan terhadap Wartawan Diusut Tuntas

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, kepolisian siap memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab.

JAKARTA, harianpijar.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan menjamin bakal mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap wartawan saat meliput aksi 112. Lain itu, kekerasan terhadap profesi jurnalistik tidak dapat dibiarkan.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, kepolisian serius mengusut kasus kekerasan itu. Selain itu, pekerjaan wartawan juga dilindungi oleh Undang-undang Pers Nomor 40 tahun 1999.

“Dari beberapa aksi yang dilakukan, (intimidasi) yang langsung kepada jurnalis baru kali ini ada tindak pemukulan. Tentu kita akan usut secara serius,” kata Kombes Pol Martinus Sitompul di salah satu acara TV, Sabtu, 11 Februari 2017.

Lebih lanjut, dikatakan Kombes Pol Martinus Sitompul mengakui, mengusut kasus kekerasan yang dialami reporter Metro TV Desi Fitriani dan kameramen Ucha Fernandez, hal ini  bukan perkara mudah. Karena, pelaku bakal lebih sulit dikenali lantaran dilakukan saat pengerahan massa.

Baca juga:   Alumni 212 Akan Gelar Aksi Tolak Perppu Ormas, Kapolri Sarankan Lebih Baik ke MK

Namun, menurut Kombes Pol Martinus Sitompul, kepolisian siap memanggil pihak-pihak yang bertanggung jawab. “Kita akan mulai dari penanggung jawabnya. Kita akan panggil, periksa, tanya banyak hal terkait dengan pemukulan tersebut,” tegas Kombes Pol Martinus Sitompul.

Sementara, terkait kejadian pemukulan tersebut, Desi Fitriani dan Ucha Fernandez telah melaporkannya ke Polres Jakarta Pusat. Keduanya juga sudah menjalani visum dan sempat dimintai keterangan.

Sebelumnya diberitakan, Desi Fitriani dan Ucha Fernandez sempat diusir paksa saat meliput Aksi 112 di Halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Sementara, saat dibawa keluar, keduanya sempat mendapatkan pukulan dan disiram air oleh massa.

Baca juga:   Ratusan Massa HTI Gelar Aksi Tolak Perppu Ormas

“Sepanjang jalan itu kan kanan-kiri orang pada mukul. Mukul ke badan ke pinggang ke pundak. Kameramen saya juga dipukul,” kata Desi Fitriani.

Selanjutnya, dikatakan Desi Fitriani, ada seseorang peserta aksi yang membawa bambu yang tadinya dipakai untuk mengibarkan bendera. Namun, oknum peserta aksi itu lalu ikut memukul dengan bambu tersebut.

Sedangkan akibatnya, Desi Fitriani sempat terhuyung. Lain itu, juga merasa kepalanya sedikit pedih. Begitu diperiksa, ternyata ada benjolan. Desi Fitriani pun tidak menyangka massa sampai nekat melakukan kekerasan.

“Sepanjang saya liputan demo dari pertama November 2016 sampai sekarang, biasa mereka cuma teriak-teriak atau dorong. Sekarang pada pakai kekerasan, mukul-mukul. Bahkan, pakai kayu bambu,” tandas Desi Fitriani.

SUMBERmetrotvnews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini