Didemonstrasi Sejumlah Orang, Dimedia Sosial SBY Minta Keadilan

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam Undang-Undang tidak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi dan Polisi juga tidak memberitahu saya.

JAKARTA, harianpijar.com – Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di media sosial Twitter, meminta keadilan kepada Presiden dan Kapolri. Pasalnya, rumahnya di Kuningan, Jakarta, di demonstrasi sejumlah orang.

“Saudara-saudaraku yang mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan “digrudug” ratusan orang. Lain itu, mereka berteriak-teriak. *SBY*,” tulis SBY di akun twitternya pukul 15.05, Senin 6 Februari 2017.

Selanjutnya, juga ditulis SBY, dalam Undang-undang tidak diperbolehkan unjuk rasa di rumah. Terkecuali, undang-undang sudah berubah.

Baca juga:   Soal Jiwasraya, Ferdinand: SBY Tidak Ingin Tanggapi Serius Pernyataan Presiden Jokowi

“Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tidak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*,” tulis SBY lagi

Sebelumnya, SBY juga mengaku mendengar adanya provokasi dan agitasi mahasiswa di Kompleks Pramuka Cibubur. “Kemarin yang saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi terhadap mahasiswa untuk “Tangkap SBY”. *SBY*,” jelasnya.

Karena itu, dirinya bertanya kepada Presiden dan Kapolri tentang haknya tinggal di negara sendiri. Dan hak asasi yang dirinya miliki. “Saya bertanya kepada Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, dengan hak asasi yang saya miliki? *SBY*,” ucapnya.

Baca juga:   Sidang E-KTP Hari Ini, Anas: Ada Arahan Dari SBY Untuk Dukung Proyek E-KTP

Sementara, dalam rangkaian ciutan ini SBY mengakhirinya dengan permintaan keadilan. “Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kepada Allah Swt. *SBY*,” tandasnya.

SUMBERRepublika.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini