JAKARTA, harianpijar.com – Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Zaitun Rasmin menilai sikap Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin sudah tepat untuk sementara waktu tidak menerima kunjungan Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Lain itu, Zaitun Rasmin, sikap tersebut merupakan yang terbaik.
“Karena ketua umum MUI sangat menghargai aspirasi umat,” kata Zaitun Rasmin, di Jakarta, Sabtu 4 Februari 2017.
Menurut Zaitun Rasmin, umat saat ini sedang gelisah dan marah atas sikap yang ditunjukkan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan penasehat hukumnya. Namun, secara pribadi Kiai Ma’ruf Amin sudah memaafkan Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) meskipun masih belum mau menerima untuk bertemu.
Lebih lanjut, ditegaskan, Zaitun Rasmin, dirinya menilai memaafkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), itu menunjukkan kebesaran jiwa yang luar biasa dari Rais Am PBNU tersebut.
Selain itu, Kiai Ma’ruf Amin, tentu juga menyadari tidak bisa semena-mena untuk tidak menghargai aspirasi umatnya. “Kalau bertemu kasian umat,” kata Zaitun Rasmin.
Sementara, menurut Zaitun Rasmin, belum bersedianya Kiai Ma’ruf Amin bertemu Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) untuk menghindari prasangka yang tidak diinginkan karena masih suasana pilkada. Karena itu, menurutnya Kiai Ma’ruf Amin mengharapkan tidak dikaitkan lagi dengan masalah politik.
Namun, Zaitun Rasmin juga menegaskan, bukan tidak mungkin pertemuan antara Kiai Ma’ruf Amin dengan Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) akan terlaksana setelah pilkada selesai. Hal tersebut, kata Zaitun Rasmin, semua itu bergantung pada perkembangan di persidangan dugaan penistaan agama oleh Basuki Tajahaja Purnama (Ahok).