
JAKARTA, harianpijar.com – Kementerian Keuangan RI menyatakan, perekonomian Indonesia saat ini cukup baik di tengah melemahnya kondisi global. Sementara, pada 2016, inflasi terkendali di level 3,02 persen, sedangkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga mengalami apresiasi.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, We’re okay. But okay is not enough for republic. Kita tidak bisa menjadi negara yang oke-oke saja. “Saya nggak mau ngikutin Donald Trump, ‘make America great again’. Indonesia harus jadi great juga, nggak again, tapi juga,” kata Sri Mulyani, di Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.
Lebih lanjut, menurut Sri Mulyani Indrawati, karena itu seluruh stakeholder membutuhkan kerja sama. Pemerintah akan berupaya dengan membuat kebijakan-kebijakan. “Salah satunya paket kebijakan ekonomi, kami akan dengar stakeholder dan meningkatkannya,” tegas Sri Mulayani Indrawati.
Selain itu, Sri Mulyani Indrawati juga menegaskan, pemerintah juga berupaya memperbaiki peringkat ease of doing business (EODB). Karena, saat ini Indonesia berada di peringkat 91. “Untuk maju lima langkah saja tidak mudah, karena bersaing dengan banyak negara di dunia,” tegas Sri Mulayani Indrawati.
Namun, dirinya mengatakan, masih ada resiko dari luar dan dalam negeri. Menurutnya resiko dari dalam adalah kemiskinan, kesenjangan, dan produktivitas. Tetapi, Indonesia kaya dengan sumber daya alam. “It’s about the people. Saya berjanji memperbaiki institusi yang bisa melayani masyarakat,” tandas Sri Mulayani Indrawati.