BENGKULU, harianpijar.com – Pelabuhan Pulau Baai yang dimiliki Propinsi Bengkulu, belum menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha. Pasalnya, para pelaku usaha di Propinsi Bengkulu masih memilih Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat menjadi pilihan utama untuk mengekspor barang ke luar negeri.
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin, mengatakan, penyebabnya karena jika melalui pelabuhan Teluk Bayur lebih efisien dan menguntungkan secara ekonomis bagi pelaku usaha. Apalagi untuk barang yang diekspor berupa Crude Palm Oil-CPO dan batu bara.
“Kedua produk itu didominasi berasal dari Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Utara,” kata Nurul Hasanudin, Kamis, 2 Februari 2017.
Lebih lanjut, ditegaskan Nurul Hasanudin, pelaku usaha memilih pelabuhan Teluk Bayur, dikarenakan sudah terikat kontrak dan pelayanan yang bagus.
“Alasan lainnya kemungkinan jika mereka melalui pelabuhan Pulau Baai, resiko dan biaya untuk operasional menjadi lebih tinggi,” tegas Nurul Hasanudin.
Selanjutnya, juga menurut Nurul Hasanudin, secara garis besar pada Desember 2016 tercatat barang ekspor melalui Pelabuhan Teluk Bayur mencapai US$ 11,62 juta atau 47,87 persen.
Sedangkan yang melalui pelabuhan Pulau Baai mencapai US$ 6,97 juta atau 28,7 persen.
“Untuk kondisi barang impor sendiri berbeda dengan ekspor. Dimana mayoritas barang impor di Provinsi Bengkulu ini melalui pelabuhan Pulau Baai. Barang itu berupa alat berat dan aspal,” tandas Nurul Hasanudin.