Sepanjang Januari 2017, Sebelas Kuntum Bunga Rafflesia Mekar Di Bengkulu

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan, saat ini saja satu bunga Rafflesia Arnoldii mekar di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun wilayah Kepahiang, dan diprediksi akan mekar sempurna tepat pada 1 Februari 2017 besok.

BENGKULU, harianpijar.com – Sepanjang tahun 2017 sebanyak sebelas kuntum bunga Rafflesia Arnoldii dan Rafflesia Gadutensi mekar di Bengkulu. Lain itu, dari jumlah tersebut merupakan paling banyak dibandingkan biasanya.

Menurut Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan, mengatakan, bunga tersebut paling banyak mekar di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung.

Lebih lanjut, Sofian Ramadhan juga menegaskan, hutan seluas 90 ribu hektare yang berada diwilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah dan Kabupaten Kepahiang ini merupakan habitatnya bunga Rafflesia.

Baca juga:   Menjelang Pergantian Tahun, Dua Kuntum Bunga Raflesia Mekar Sempurna di Bengkulu

Selanjutnya, juga ditegaskan Sofian Ramadhan, saat ini ada satu bunga Rafflesia Arnoldii mekar di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun diwilayah Kabupaten Kepahiang, diprediksi akan mekar sempurna tepat pada 1 Februari 2017 besok.

“Bunga yang berdiameter 75 sentimeter tersebut diperkirakan mekar sempurna pada Rabu 1 Februari 2017 besok, lokasinya berada tidak jauh dari jalan raya lintas penghubung Kota Bengkulu ke Kabupaten Kepahiang,” kata Sofian Ramadhan, Selasa, 31 Januari 2017.

Baca juga:   Rhenald Kasali Pakar Manajemen UI, Masuk Hutan Demi Bunga Rafflesia

Sedangkan, juga menurut Sofian Ramadhan, ada tiga kelompok swadaya masyarakat yang melakukan perlindungan dan penjagaan terhadap bunga Rafflesia, yaitu KPPL di Desa Taba Teret Kabupaten Bengkulu Tengah, Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang dan Kelurahan Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara.

“Kelompok ini secara swadaya melakukan pemantauan jika ada bunga Rafflesia yang mekar, kemudian menginformasikannya ke masyarakat,” tandas Sofian Ramadhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini