Hasil Rapat TPID: Inflasi Bengkulu Diprediksi Stabil

Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Bengkulu, Endang Kurnia, inflasi akan berada pada status stabil.

BENGKULU, harianpijar.com – Berdasarkan hasil rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu pada semester depan, inflasi akan berada pada status stabil.

Menurut Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Bengkulu, Endang Kurnia mengatakan, beberapa komponen yang mempengaruhi inflasi, hanya komponen angkutan udara yang akan mempengaruhi. Lain itu, untuk komponen inflasi terbesar, yakni ketersediaan pangan hingga pertengahan tahun 2017 mendatang, diprediksi akan aman.

Lebih lanjut, juga ditegaskan Endang Kurnia, pihaknya dan Bulog yang bertugas mengamankan inflasi, terutama terhadap harga pangan. “Tahun lalu, angka inflasi kita masih berada pada angka 3,8 persen yang posisinya berada di bawah rata-rata inflasi nasional,” kata Endang Kurnia, di Bengkulu, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca juga:   Wagub Bengkulu: Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Rata-rata Diatas Nasional

Sementara, menurut Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu Subali Agung Gunawan menegaskan, ketersediaan bahan pokok seperti beras dan gula cukup aman hingga lebaran tahun ini. Karena hal ini, menjadi penyumbang utama dalam menstabilkan angka inflasi Bengkulu.

Bahkan diketahui, sekarang ini juga sudah ada yang telah memasuki masa panen. “Jadi tidak perlu khawatir untuk ketersediaan pangan untuk masyarakat Bengkulu,” kata Subali Agung Gunawan.

Baca juga:   Wagub Bengkulu: Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Rata-rata Diatas Nasional

Sedangkan, menurut Kepala Badan Usaha Milik Daerah Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Bengkulu, Januar Jumalinsyah menjelaskan, dari koordinasi yang selalu terjalin antar anggota TPID, diyakini angka inflasi Provinsi Bengkulu akan tetap stabil.

“Inflasi ini diharapkan terus terkendali. Kita harus bersama-sama dengan BI, Bulog dan OPD terkait lainnya untuk bekerjasama, sehingga diharapkan masyarakat tidak sampai merasakan dampak ekonomi,” jelas Januar Jumalinsyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini