Akibat Perubahan Cuaca, Dinkes Kota Bengkulu Lakukan Antisipasi Penyakit Malaria Dan DBD

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni, masyarakat bisa terbebas dari penyakit Malaria dan DBD, dengan memusnakan jentiknya.

BENGKULU, harianpijar.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu melakukan upaya antisipasi dini terhadap penyakit Malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal tersebut, terjadi karena perubahan cuaca, dari hujan ke panas dan sebaliknya musim panas kembali ke hujan, yang terjadi dalam wilayah Kota Bengkulu dan sekitarnya.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni, mengatakan, pihaknya sedang berupaya maksimal agar jangan sampai meningkatnya kasus yang disebabkan oleh perubahan cuaca, seperti yang sangat rentan terjadi Malaria dan DBD.

Lebih lanjut, juga menurut Herwan Antoni, pihaknya telah membentuk tim yang akan melaksanakan kegiatan fogging. Selain fogging, pihaknya juga melakukan pemantauan jentik-jentik nyamuk secara langsung di 20 Puskesmas dan wilayah Kelurahan yang kasus Malaria dan DBD-nya tinggi.

Selanjutnya, Herwan Antoni menegaskan, pihaknya akan memantau setiap rumah masyarakat, dan diberikan stiker sebagai bukti bahwa rumah tersebut bebas jentik nyamuk atau tidak. Karena, menurutnya jentik itu akan menjadi indicator bagi rumah tangga bebas dari kasus Malaria dan DBD.

Baca juga:   Dinkes Bengkulu: Selama Januari 2017, Ratusan Warga Bengkulu Terjangkit DBD

“Masyarakat bisa terbebas dari penyakit Malaria dan DBD, apabila lingkungannya terbebas dari kasus Malaria dan DBD dengan memusnakan jentiknya. Kalau dengan fogging, nyamuk yang besarnya mati, sedangkan jentiknya tidak,” kata Herwan Antoni, di Bengkulu, Rabu 25 Januari 2017.

Lain itu juga dikatakan Herwan Antoni, pihaknya juga terus menggalakan program hidup sehat dan gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) plus kepada masyarakat. Hal tersebut, menurutnya jangan sampai ada penampungan air, karena jentik nyamuk berkembangnya di air yang jernih dan bersih.

“Gerakan 3M itu, menguras setiap tempat penampungan air, seperti bak mandi, tempayan untuk air minum. Lalu menutup tempat tergenangnya air dan menguburkan barang-barag bekas yang ada di setiap rumah masyarakat,” jelas Herwan Antoni.

Baca juga:   Ketum NasDem Surya Paloh Positif COVID-19 Usai Sembuh dari DBD

Sementara, Herwan Antoni juga menegaskan, soal jumlah stiker yang akan diberikan ke rumah masyarakat sebagai tanda bebas dari Malaria dan DBD, pihaknya akan menargetkan sebanyak 50 stiker. Karena, pada tahun 2016 lalu, jumlah kasus Malaria dan DBD di Kota Bengkulu mencapai 68 kasus dan 11 penderita diantaranya meninggal dunia.

“Untuk tahap awal kita akan menyebarkan 5 ribu stiker untuk rumah yang dinilai benar-benar rawan terhadap kasus Malaria dan DBD. Lain itu, diharapkan pada tahun 2020, Kota Bengkulu bisa terbebas dari penyakit tersebut,” tandas Herwan Antoni.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini