JAKARTA, harianpijar.com – Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk dapat santun dalam menggunakan media sosial. Lain itu, ini penting guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Khofifah Indar Parawansa, gunakan media sosial untuk menyambung silaturahmi dan menambah wawasan, bukan untuk menyebarkan berita Hoax, hasutan, ujaran kebencian, maupun pesan-pesan bernada provokatif yang membuat gaduh bangsa.
Lebih lanjut, Khofifah Indar Parawansa, di tengah arus informasi yang begitu deras, netizen dituntut lebih cerdas dalam menerima berita dan informasi. “Perlu dilakukan verifikasi atau cek ulang setiap kali menerima berita dan informasi dari media sosial,” kata Khofifah Indar Parawansa di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa 10 Januari 2017.
Selanjutnya, juga menurut Khofifah Indar Parawansa, banyak sekali situs-situs yang menampilkan berita bohong alias hoax. Tujuannya bermacam-macam mulai dari mengejar traffic kunjungan hingga memecah belah persatuan, menebarkan kebencian satu sama lain, dan lain sebagainya.
“Walaupun masyarakat bebas berekspresi lewat media sosial tetapi tetap harus ada etika yang dijunjung. Hendaknya pilah pilih terlebih dahulu semua informasi yang diterima, benar atau salah, tidak asal share,” tegas Menteri Sosial itu.
Karena itu, dirinya berharap, keberadaan media sosial mampu ikut mendorong percepatan pembangunan bangsa dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.
Sebagai contoh, beberapa waktu lalu, dalam kasus Sony dan Marcel, dua anak terlantar di Tangerang, Banten, mampu dengan cepat tertangani setelah menjadi viral di media sosial. Begitu juga dengan kasus Aura Nurusyifa (18), remaja penderita malnutrisi atau gizi buruk asal Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, segera memperoleh penanganan setelah sebelumnya menjadi viral di jejaring sosial Facebook, pada tahun 2016 lalu.