Terkait Bom Bekasi, Densus 88 Antiteror Menangkap Tiga Orang Terduga Teroris

Bom Bekasi, Bahrun Naim
Gegana Mabes Polri usai olah TKP penemuan Bom di Bekasi. (foto: viva.co.id)

JAKARTA, harianpijar.com – Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. Umar Surya Fana mengatakan bom yang ditemukan di Bintara Jaya, kota Bekasi diduga berkekuatan daya ledak tinggi. Karena, bom tersebut memiliki ukuran yang cukup besar mencapai tiga kilogram. Bom tersebut dirakit dalam wadah seperti tempat penanak nasi.

Kemungkinan Apabila bom berhasil diledakkan oleh pelaku terduga teroris, kecepatan daya ledak bisa mencapai 4000 kilometer per jam. dan ledakan bisa menghancurkan bangunan atau benda yang berjarak sekitar 300 meter.

Mengenai dugaan siapa pelaku teror bom Bekasi ini, Umar mengatakan jaringan Bahrun Naim dari Solo, Jawa Tengah. “Ini jaringan Bahrun Naim, Solo,” Sebut Umar.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol. Umar Surya Fana mengatakan bom tersebut sudah dijinakkan oleh tim Gegana Polri dengan cara diledakkan di lokasi kejadian. Namun, pihaknya masih mengamankan lokasi kejadian untuk mensterilkan dari bom yang dijinakkan tersebut. “Tim masih melakukan olah tkp,” kata Umar.

Densus 88 Antiteror telah menangkap tiga orang terduga teroris di sebuah rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Ketiga orang terduga teroris itu adalah Nur Solihin, Agus Supriyandi, dan Dian Yulia Novi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Argo mengatakan, terduga teroris itu ingin meledakkan sebuah bom di Istana Presiden ketika acara serah terima jaga Paspampres pada besok pagi, 11 Desember 2016.

“Besok pagi diledakkan, polisi sudah mengamankan pelaku,” tandas Argo yang ditemui di lokasi penangkapan di Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016.

Sementara itu, Ketua RW 10 Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi, Muhammad Zaini, mengatakan terduga teroris yang telah diamankan merupakan penghuni baru di sekitar Kelurahan Bintara Jaya. “Baru tiga hari,” sebut Zaini.

Menurut Zaini, pihak kepolisian telah membawa dua orang yang diduga teroris, sedangkan dua orang lainnya lagi masih berada di dalam rumah. Zaini mengatakan, masyarakat setempat tidak pernah mengetahui keseharian pelaku seperti apa, dikarenakan sikap mereka yang tidak terbuka.

“Salah satunya ada yang bercadar,” kata Zaini. Meski begitu, dirinya tidak dapat memastikan berapa orang yang tinggal di dalam kamar kos tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini