Papua Dinilai Lebih Butuh Sarana Kesehatan-Pendidikan daripada Istana Presiden

Jokowi-Tokoh-Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jokowi bertemu tokoh-tokoh Papua. (foto: detik/Rengga Sancaya)

harianpijar.com, JAKARTA – Ekonom yang juga Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto menilai sarana yang paling penting dibangun di tanah Papua adalah sarana pendidikan dan kesehatan.

Hal itu disampaikan Eko Listiyanto menanggapi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memenuhi permintaan tokoh-tokoh Papua terkait pembangunan Istana Presiden di Papua. Jokowi menyatakan pembangunan Istana Presiden di tanah Papua akan mulai tahun depan.

“Kalau menurut saya yang paling penting di Papua ya sarana dasar, kesehatan dan pendidikan,” ujar Eko Listiyanto kepada detik, Selasa, 10 September 2019.

Eko Listiyanto mengatakan, sarana pendidikan dan kesehatan dapat menunjang pemberdayaan masyarakat Papua. Sehingga, masyarakat Papua memiliki bekal utuh dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Baca juga:   Soal Pertemuan NasDem-PKS, Presiden: Tidak Perlu Baper

“SDM itu kan luas, satu lagi juga upaya peningkatan kesejahteraan. Jadi bagaimana membangun aspek-aspek pemberdayaan di sana terutama ekonomi. Ini kan problemnya kan Papua sekarang menjadi provinsi yang kemiskinannya tinggi. Sehingga dia butuh solusi secara ekonomi. Terkait dengan pemberdayaan, misalnya bagaimana membuat value sebuah produk, bagaimana berekonomi,” jelasnya.

Menurut Eko Listiyanto, dengan keterbatasan masyarakat Papua maka pemerintah harus memprioritaskan aspek kemanusiaan ketimbang infrastruktur. Apabila aspek kemanusiaan sudah dipenuhi, dirinya menilai masyarakat Papua dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerahnya.

“Kalau kemudian pilihannya keterbatasan maka skala prioritas lebih kepada aspek kemanusiaannya dulu, bukan pada infrastrukturnya. Karena kalau dia katakanlah tetap di-support dari segi kebutuhan peningkatan skill, pendidikan, dan kesehatan mereka maka secara intensif mereka akan berusaha bagaimana membenahi daerahnya, infrastruktur dan lain-lain,” kata Eko Listiyanto.

Baca juga:   Soal PPKM Mikro, Jokowi: Percuma Kita Buat Kebijakan tapi di Bawah Tak Berjalan

Meski demikian, Eko Listiyanto mengatakan pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan di Papua juga harus disesuaikan dengan kebudayaan dan kebutuhan masyarakat di Papua. Misalnya, dari sarana kesehatan, apakah yang dibutuhkan puskesmas atau tenaga medis yang dapat menjangkau masyarakat pedalaman.

“Misal puskesmas kalau terlalu jauh dijangkau mungkin bisa bidan atau tenaga paramedis yang bisa melayani ke kampung-kampung yang ada di sana. Konteks-konteks budaya masuk di situ, itu sangatlah penting,” ucapnya.

Karena itu, Eko Listiyanto menilai pembangunan Istana Presiden di Papua menurutnya bukan suatu hal yang mendesak atau belum memiliki urgensi.

“Saya rasa belum ada urgensinya membangun istana di Papua,” tukas Eko Listiyanto. (nuch/det)

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini